Rabu, 18 Desember 2013

PUISI UNTUK SLAMET

Ini temen saya anak pamor .....



Semua akan kembali seperti biasa
Nafas tersendat miris mengemis pada udara
Langkah tersandung mengadu pada batu
Hutan meringis terinjak dan terjamah
Masih terjaga dalam bening embun setiap ujung daun
Hujanpun membasahi dari pucuk hingga akar
Dingin, sangat dingin dan kau tak tau itu
Semua melangkah dengan beban yang berbeda tak sama
Untuk sampai pada satu gubuk yang belum tua
Menyimpan barang dan memadu kasih dengan kehangatan
Api memakan kayu dengan lahap
Awan menelan lampu kota yang mesra
Malampun menjadi lahan untuk memejam
Selamat malam pendaki
Selamat istirahat
Esok, dini hari tawamu akan membeku
Dini hari tak ada yang berkokok
Disambut dengan padang edelweis yang belum indah
Dihamparkan dengan batu merah
Dan menanjak
Terus berjalan bahkan merangkak
Berkeringat bercampur dingin dan ketakutan
Slamet, Kau gagah, kau berdiri tegak, kau anggun dan menawan
Pendaki terpesona, pendaki jatuh cinta, pendaki akan rindu memadu kasih denganmu
SLAMET, KAU ISTANA DI ATAS AWAN
‘d.natalika.

Share :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar