Senin, 12 Agustus 2013

Pendidikan Jasmani Secara Keseluruhan







Melalui aktivitas gerak yang mempunyai sentuhan didaktik dan metodik dari guru mata pelajatran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, anak didik diarahkan pada pertumbuhan dan perkembangan yang selaras, seimbang dan harmonis. Oleh sebab itu guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatanharus berusaha untuk mengaktualisasikan program pengajaran yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak didik.
Kedua, pertumbuhan dan perkembangan anak didik menjadi materi pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SD. Dalam proses pembelajarannya, perkembangan gerak menjadi acuan dalam pengembangan program Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Dengan aktivitas gerak pilihan sesuai dengan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan gerak, diharapkan dapat mengantarkan mereka pada pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis.

Untuk itu menurut Singer (1975:34), pelldidikan jasman memiliki peran sang at penting dalam mengintensifikasikan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusi yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberika kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam anek pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, olahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah, dan terencana. Pembekalapengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligu membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepalljang hayat. Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan, dan memelihara kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak manusia (Singer, 1975:36). Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru diharapkan mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainanlolahraga, intemalisasi nilai (sportivitas, jujur, kerjasama), dan pembiasaan pola hidup sehat. Untuk itu dalam pelaksanaan pendidikan jasmani tidak hanya melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis,
namun melibatkan unsure fisik, mental, intelektual, emosi dan sosial. Selain itu aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran. Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogis, dan tidak adak pendidikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani. Karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenai dunia dan dirinya sendiri yang secara alamiah berkembang searah dengan perkembangan jaman.

Agar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar dapat lebih berperan dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak didik, menurut hemat penulis dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Menanamkan pengertian yang benar pada diri anak didik bahwa Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan mata pelajaran yang penting dalam rangka membentuk fisik dan mental yang sehat. Jadi mata pelajaran ini untuk selanjutnya di
mata siswa bukan sekedar mata pelajaran pelengkap atau sekedar mata pelajaran untuk menghabiskan waktu siswa dengan sekedar bermain-main atau beristirahat.
2. Menanamkan kedisiplinan pada siswa untuk mengikuti mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan secara tekun dan bersungguh-sungguh. Karena dengan ketekunan dan bersungguh-sungguh, maka manfaat dari mata pelajaran ini akan benar-benar dirasakan oleh anak didik. Misalnya dengan mengikuti gerakjalan, senam atau olahraga permainan sepakbola dengan bersungguh-sungguh, maka tubuh akan sehat dan berkeringat. Dengan berkeringat ini, racun-racun yang bersifat merugikan dalam tubuh akan ikut keluar bersama air keringat, sehingga tubuh akan terasa lebih bugar.
3. Guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan harus pandai-pandai menyajikan mata Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan ini secara menarik. Caranya, guru dapat memberikan materi terkait dengan upaya menerapkan budaya hidup sehat disela-sela kegiatan praktik di lapangan, misalnya pada waktu istirahat setelah usai melakukan aktivitas olahraga tertentu. Materi disesuaikan dengan kegiatan olahraga yang baru saja dilaksanakan atau materi-materi yang terkait lainnya.
4. Guru mata pelajaran Penddikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan hendaknya dapat berkoordinasi dengan guru kelas atau guru agama untuk dapat ikut menyajikan materi yang terkait dengan budaya hidup sehat dalam materi yang diberikan oleh guru yang bersangkutan dengan cara menyisipkan materi-materi yang sesuai dengan tema atau subtema yang diberikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Burhansyah (2008:1) yang menyatakan bahwa tidak seluruh materi kesehatan diajarkan melalui mata pelajaran Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Upaya ini penting untuk mencapai hasil yang optimal dalam rangka menyeimbangkan antara pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis anak didik.


Secara umum, manfaat pendidikan jasmani di sekolah mencakup sebagai berikut diambil dibuku Agus Mahendra:
1. Memenuhi kebutuhan anak akan gerak  
Pendidikan jasmani memang merupakan dunia anak-anak dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Di dalamnya anak-anak dapat belajar sambil bergembira melalui penyaluran hasratnya untuk bergerak. Semakin terpenuhi kebutuhan akan gerak dalam masa-masa pertumbuhannya, makin besar bagi kualitas pertumbuhan itu sendiri.     

2. Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya          
Pendidikan jasmani adalah waktu untuk ‘berbuat’. Anak-anak akan lebih memilih untuk ‘berbuat’ sesuatu dari pada hanya harus melihat atau mendengarkan orang lain ketika mereka sedang belajar. Suasana kebebasan yang ditawarkan di lapangan atau gedung olahraga sirna karena sekian lama terkurung di antara batas-batas ruang kelas. Keadaan ini benar-benar tidak sesuai dengan dorongan nalurinya. Dengan bermain dan bergerak anak benar-benar belajar tentang potensinya dan dalam kegiatan ini anak-anak mencoba mengenali lingkungan sekitarnya. Para ahli sepaham bahwa pengalaman ini penting untuk merangsang pertumbuhan intelektual dan hubungan sosialnya dan bahkan perkembangan harga diri yang menjadi dasar kepribadiannya kelak.


3. Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna 
Peranan pendidikan jasmani di Sekolah Dasar cukup unik, karena turut mengembangkan dasar-dasar keterampilan yang diperlukan anak untuk menguasai berbagai keterampilan dalam kehidupan di kemudian hari. Menurut para ahli, pola pertumbuhan anak usia sekolah hingga menjelang akil balig atau remaja disebut pola pertumbuhan lambat. Pola ini merupakan kebalikan dari pola pertumbuhan cepat yang dialami anak ketika mereka baru lahir hingga usia 5 tahunan. Karena pada usia SD tingkat pertumbuhan sedang lambat-lambatnya, maka pada usia-usia inilah kesempatan anak untuk mempelajari keterampilan gerak sedang tiba pada masa kritisnya. Konsekuensinya, keterlantaran pembinaan pada masa ini sangat berpengruh terhadap perkembangan anak pada masa berikutnya.


4. Menyalurkan energi yang berlebihan      
Anak adalah mahluk yang sedang berada dalam masa kelebihan energi. Kelebihan energi ini perlu disalurkan agar tidak menganggu keseimbangan perilaku dan mental anak. Segera setelah kelebihan energi tersalurkan, anak akan memperoleh kembali keseimbangan dirinya, karena setelah istirahat, anak akan kembali memperbaharui dan memulihkan energinya secara optimum.


5. Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun emosional
Pendidikan jasmani yang benar akan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap pendidikan anak secara keseluruhan. Hasil nyata yang diperoleh dari pendidikan jasmani adalah perkembangan yang lengkap, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial dan moral. Tidak salah jika para ahli percaya bahwa pendidikan jasmani merupakan wahana yang paling tepat untuk “membentuk manusia seutuhnya”.

Share :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar