Senin, 06 Juli 2015

Kenapa Lagu ini Populer di Dunia






  Belakangan ini masyarakat Asia, khususnya di Filipina, Vietnam, Thailand hingga Indonesia sedang mewabah virus demam dubsmash ‘Twerk It Like Miley’. Penyanyi lagu ‘Twerk It Like Miley‘ adalah Brandon Beal feat. Christopher. Lagunya memang sangat enak didengar dan dinikmati. Dan lagu ini semakin populer ketika booming dijadikan dubsmash, sebuah aplikasi yang mendubbing suara, dimana banyak orang-orang yang membawakan lagu ini lewat dubsmash








https://www.youtube.com/watch?v=PLE57UZievU

Ini contoh beberapa dabing dubmash



Apakah anda berminat mencobanya hehe ?

Selengkapnya

Senin, 06 April 2015

BAGAIMANA JIKA.....




bagus film pendeknya gan...
silahkan..






Selengkapnya

Senin, 03 November 2014

BAHAYA HIDUP HEDONISME




Apa sih sebenarnya hedonisme?



Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.  Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.

Hedonisme muncul pada awal sejarah filsafat sekitar tahun 433 SM.  Hedonisme ingin menjawab pertanyaan filsafat "apa yang menjadi hal terbaik bagi manusia?"Hal ini diawali dengan Sokrates yang menanyakan tentang apa yang sebenarnya menjadi tujuan akhir manusia. Lalu Aristippos dari Kyrene (433-355 SM) menjawab bahwa yang menjadi hal terbaik bagi manusia adalah kesenangan.  Aristippos memaparkan bahwa manusia sejak masa kecilnya selalu mencari kesenangan dan bila tidak mencapainya, manusia itu akan mencari sesuatu yang lain lagi. Pandangan tentang 'kesenangan' (hedonisme) ini kemudian dilanjutkan seorang filsuf Yunani lain bernama Epikuros (341-270 SM).Menurutnya, tindakan manusia yang mencari kesenangan adalah kodrat alamiah. [4] Meskipun demikian, hedonisme Epikurean lebih luas karena tidak hanya mencakup kesenangan badani saja --seperti Kaum Aristippos--, melainkan kesenangan rohani juga, seperti terbebasnya jiwa dari keresahan.penjelasan hedonisme

Di zaman sekarang hedonisme banyak muncul dikalangan anak muda remaja gadis, bahkan ibu-ibu bapak-bapak. Tidak dapat dipungkiri pola hidup anak-anak zaman sekarang mengikuti publik figure mempengaruhi pola kehidupan mereka dari tontonan maupun tuntutan zaman. Akhirnya apa?




Orang selalu berlomba-lomba, demi uang menghalalkan segala cara, karena mereka berfikir dengan uang dapat membeli kesenangan, dengan uang dapat hidup lebih baik. Kita tau belum lagi anak remaja zaman sekarang banyak bergaya bermewah-mewahan mengikuti perkembangan, hal tersebut memnculkan kecemburuan sosial dikalangan remaja apalagi remaja yang orangtuanya kalangan menengah kebawah. Inidapat menjadi hal yang menakutkan kalau remaja tersebut istilahnya, mau bergaya seperti orang-orang kaya, akhirnya apa karena tidak di barengi perhatian orangtua, keimanan kurang mereka terjun ke hal-ha yang negatif, demi uang mereka rela mulakuakn apapun. (MENGHALALKAN KESENANGAN). 

Yang paling mengkhawatirkan saat ini adalah Hedonisme di kalangan remaja sebagai generasi penerus bangsa. Kaum remaja sekarang ini sangat antusias dengan hal-hal baru yg bersifat hura-hura.  Titel “remaja yang gaul dan funky ” baru melekat bila mampu memenuhi standar tren.Yaitu minimal harus mempunyai handphone. Itu dulu, kalau sekarang handphone pun harus canggih dan bisa digunakan untuk mengakses internet. Lalu baju serta dandanan yang selalu mengikuti mode. Dan yg lebih mengerikan lagi, mereka juga meniru hal-hal negatif yg sifatnya kebarat-baratan seperti mengkonsumsi Narkoba, dan perkumpulan geng Motor.

Hampir semua remaja di perkotaan sudah terjangkit virus ini. Dan virus inipun sekarang sudah banyak menjangkiti remaja di pedesaan. Beruntung bagi mereka yang termasuk dalam golongan berduit, sehingga dapat memenuhi semua tuntutan kriteria tersebut. Akan tetapi bagi yang tidak mampu dan ingin cepat seperti itu, pasti jalan pintaslah yang akan diambil.




Bagi remaja putra mungkin cara mereka mendapatkan uang dgn “instan” adalah dengan merampas hak orang lain, layaknya jadi preman. Jadi pencuri, preman, tukang palak (disekolah) dsb-pun mereka lakoni demi mendapatkan semua barang yg jadi keinginan mereka. Dan yg lebih gila lagi adalah mereka melakukan perampokan secara terang- terangan, di supermarket, toko emas, mesin ATM, dll.
Bagi remaja putra mungkin tak seberapa besar akibat yg mereka lakukan, tapi bagaimana dengan remaja putri? Tentu lebih dahsyat dan mengerikan. Maka jangan heran demi mendapatkan barang mewah, seringkali dijadikan alasan remaja hingga mahasiswi untuk rela melepas keperawanannya. Tidaklah mengherankan, jika saat ini muncul fenomena baru yang muncul di sekitar kehidupan kampus. Misalnya adanya “ayam kampus” ( suatu pelacuran terselubung yang dilakukan oknum mahasiswi ), karena profesi ini dianggap paling enak dan gampang menghasilkan uangKita beralih ke lingkungan mahasiswa. Menurut salah satu sumber, biasanya penyakit hedonisme ini menjangkit para mahasiswa yang berasal dari pedesaan. penulis tidak bermaksud menjelek- jelekan

Mahsiswa yg berasal dari pedesaan, tetapi yang dimaksud disini adalah mahasiswa dari desa “yang tidak kuat imannya”. Mereka terkena keterkejutan dan gagap budaya ( Shock culture). Sebelumnya mereka berasal dari budaya yang terpelihara dalam lingkungan pengawasan  orang tua dan masyarakat. Namun, setelah menjadi mahasiswa tidak ada yang mengawasi dan jauh dari orang tua sehingga mereka dapat melakukan apa saja yang mereka inginkan.

Awalnya mereka datang kekampus dan merantau ke negri orang untuk belajar atau menuntut ilmu  dan cita- cita menjadi mahasiswa teladan yang dapat membanggakan orang tua mereka dikampung halaman, ketika sudah memasuki perguruan tinggi dan menjadi mahasiswa mereka lupa  dengan tujuan mereka,lemah daya menghadapi tantangan dan godaan dikota besar. Ditambah lagi lingkungan tempat mereka tinggal “ Kos- kosan “. Teman satu kos juga bisa mempengaruhi menyebarnya wabah ini. Melihat temannya bersenang- senang pamer pasangan dan menghina “gak laku” bagi yang tidak punya pasangan atau pacar. Tidak tahan direndahkan , maka mahasiswa tersebut akan ikut meniru.  Ada pribahasa mengatakan bagaikan  seekor kumbang yang menghisap madu sampai puas, tidak bertanggung jawab yang setelahnya mengeluarkan jurus pamungkas “ Kau paham, kita berdua belum siap untuk menikah”. Itulah kata- kata yang sekarang menjadi trend dikalangan remaja setelah meraka melakukan hal- hal yang merusak masa depan meraka. Sungguh sifat yang sangat keji bagi kalangan intelektual kampus, yang seharusnya menjadi sosok pemimpin dimasyarakatnya, memberikan segala sesuatu yang terbaik bagi masyarakatnya, tetapi kenyataan begitu pahit dan sulit untuk diatasi. Kita pasti sepakat, manusia hedonis macam itu tidak pantas menjadi pemimpin dimasyarakatnya kelak, hanya orang –orang yang tidak berpendidikan melakukan hal semacam itu “na uzu billah himin zhalik”.


Contoh-contoh diatas adalah kondisi “real” apa yg terjadi disekitar kita. Kalau sudah seperti ini, siapa yg mau kita salahkan ? Pemerintah ? Bangsa asing ? Orang tua kita ? atau diri kita sendiri ?.

Coba Kita Pikirkan Lagi…
Paham Hedonisme ini tidak salah memang, yang salah adalah bagaimana cara mendapatkannya, dan akibatnya bagi dirinya dan orang lain. Sejatinya Paham hedonisme ini sudah tidak lagi sejalan dengan pengertian semula, di mana kesenangan yang diharapkan pada zaman dahulu adalah ketenangan yang bersifat ruhaniah bukan jasmaniah semata. Namun secara realistik, menghilangkan sama sekali dorongan kearah pemuasan kebutuhan Jasmani adalah tidak mungkin. Sebab Jasmaniah juga merupakan landasan penting untuk kesempurnaan hidup manusia. Nonsens apabila dikatakan kita akan bahagia bila kebutuhan jasmaniah tidak terpenuhi.
Oleh karenanya yang terpenting adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran bahwa kebutuhan Jasmaniah tidak akan bermakna tanpa kebahagian yang bersifat Ruhaniah. Meningkatan Ibadah dan amal baik guna mewujudkan keseimbangan antara kebahagian Jasmani dan Ruhaniah agar tumbuh dan tertanam kepribadian yang kuat menjadi hal penting agar tidak dijerat atau digoda dengan sesuatu yang hanya bersifat sementara atau kesenangan duniawi. Jika tidak, Anda ataupun saya suatu saat bisa saja menjadi salah satu ‘Hamba’ dari Hedonisme ini.

Tak perlu diucapkan, cukup jawab dalam hati pertanyaan ini lalu resapi…
-          Apa tujuan hidup kita ini ?
-          Sudahkah kita bahagia dengan hidup ini ?
-          Banggakah orang tua kita dengan apa yg kita lakukan ?

‘’Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya”(QS. Ali Imran : 196-197)
Jadikanlah segala sesuatu sebagai bentuk pelajaran, yang akan membimbing anda pada jalan kebenaran. Sayangilah diri sendiri, ketika Tuhan mengirim orang yang sayang sama kita perlakukan dengan baik (orang tua kita, shabat-sahabat kita, teman, ataupn kekasih), belum tentu apa yang kamu dapat sekarang di dapatkan nanti. (jagalah) sederhana......

Perlu anda ketahui bahwa uang memang dibutuhkan namun bukan segalanya untuk mencari kesenagan. Jangan sampai kita terbawa arus yang tidak baik. Pola hidup gaya hidup akan selalu baik bila kita hidup sederhana, banyaklah bersukur karena apa yang didapat belum tentu orang lain dapat. Nikmati hal yang diberikan Tuhan kepada kita. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa, selalu berpegang teguh " ihdinassirotolmustakim" tunjukan kami jalan yang lurus, artinya tunjukan kami jalan kebenaran yang akan membimbing pada perbuatan baik.

Selengkapnya

Rabu, 18 Desember 2013

PUISI UNTUK SLAMET

Ini temen saya anak pamor .....



Semua akan kembali seperti biasa
Nafas tersendat miris mengemis pada udara
Langkah tersandung mengadu pada batu
Hutan meringis terinjak dan terjamah
Masih terjaga dalam bening embun setiap ujung daun
Hujanpun membasahi dari pucuk hingga akar
Dingin, sangat dingin dan kau tak tau itu
Semua melangkah dengan beban yang berbeda tak sama
Untuk sampai pada satu gubuk yang belum tua
Menyimpan barang dan memadu kasih dengan kehangatan
Api memakan kayu dengan lahap
Awan menelan lampu kota yang mesra
Malampun menjadi lahan untuk memejam
Selamat malam pendaki
Selamat istirahat
Esok, dini hari tawamu akan membeku
Dini hari tak ada yang berkokok
Disambut dengan padang edelweis yang belum indah
Dihamparkan dengan batu merah
Dan menanjak
Terus berjalan bahkan merangkak
Berkeringat bercampur dingin dan ketakutan
Slamet, Kau gagah, kau berdiri tegak, kau anggun dan menawan
Pendaki terpesona, pendaki jatuh cinta, pendaki akan rindu memadu kasih denganmu
SLAMET, KAU ISTANA DI ATAS AWAN
‘d.natalika.

Selengkapnya

Trail running merupakan kegiatan alam terbuka yang tergolong menyenangkan





MARI LARI,, TRAIL RUNNING
Beraktivitas di alam terbuka merupakan kegiatan yang sudah tidak lagi awam di kalangan masyarakat. Kini masyarakat menjadikan kegiatan di alam terbuka menjadi kegiatan favorit atau menjadi ajang kegiatan rekreasi. Terdapat macam-macam minat masyarakat terhadap kegiatan alam terbuka yang dominan kegiatan ekstrim, sebagian orang menyukai berkegiatan menelusuri jalanan licin dan terjal dengan menggunakan mobil, adapula yang senang melewati jalanan bertanah merah dengan menggunakan motor dan sepeda, tidak sedikit pula masyarakat yang menguji adrenalin dengan berkegiatan di alam terbuka menggunakan kakinya alias jalan kaki. Kegiatan-kegiatan tersebut memiliki tantangan-tantangan yang berbeda dan kepuasan yang berbeda, namun sekarang ada kegiatan ekstrim yang masih jarang masyarakat mendengarnya. Trail running, kegiatan naik dan turun gunung, lembah, sungai dan jalanan berbatu dengan berlari. Trail running belum terlalu di kenal oleh masyarakat, dan membutuhkan kondisi fisik yang baik untuk melakukan kegiatan tersebut. PAMOR sedang melakukan kegiatan tersebut beberapa waktu ke belakang, berlari-lari mengelilingi bandung barat, menaiki bukit, melewati perkebunan teh, memasuki hutan pinus hingga sampai pada tempat yang cukup tinggi.
Trail running memiliki tantangan yang berbeda dan kepuasan yang berbeda ketika melakukannya. salah satu kegiatan akstrim ini berbeda dengan mendaki gunung, trail running menggunakan pakaian yang simpel dan tidak membawa banyak barang, selain itu juga trail running biasa menggunakan sepatu sport berbeda dengan mendaki gunung yang biasa menggunakan sepatu gunung.
Siapapun bisa melakukan kegiatan ini, trail running cocok bagi siapapun namun ada beberapa hal yang harus di persiapkan terutama fisik dan mental. Trail running merupakan kegiatan alam terbuka yang tergolong menyenangkan dan menantang namun murah meriah. Bermodalkan fisik, mental, pakaian olahraga dan sepatu sport kita sudah bisa melakukan trail running. Trail running bisa di lakukan dimanapun, di pantai ataupun di daerah pegunungan, namun bedanya jika dilakukan di pantai rintangan yang akan di hadapi adalah jalanan berpasir dan udara yang cukup panas. Masing-masing daerah memiliki ciri khas yang unik dan memiliki tujuan tempat yang memilikikeindahan masing-masing.
Jangan takut untuk beraktivitas di alam terbuka, jangan takut untuk mencoba segala hal yang menguji adrenalin. Untuk teman-teman yang menyukai kegiatan alam terbuka, marilah coba tren terbaru berkegiatan ekstrim, trail running.

BY ‘D.natalika

Selengkapnya

EKSOTIK KRENCENG





Salah satu gunung yang berada di pegunungan sekitar daerah Cicalengka ini merupakan gunung yang mempunyai tinggi kurang lebih 1700 mdpl. Dengan puncak yang berdiameterkan sekitar  3-4 meter.  Krenceng mempunyai jalur yang sangat ekstrem menuju puncaknya, jalur yang lebarnya hanya sekitar 50 cm menuntut kita untuk berhati-hati karenanya disamping kiri kanan tidak ada pijakan lagi (jurang). Tidak hanya tipis disepanjang jalur itupun kita dapat menjumpai beberapa tantangan yang cukup menguras konsentrasi, diantaranya banyak batu-batu besar yang menghalangi jalur, beberapa bagian tanah yang cukup gembur, dan juga ada beberapa lubang yang berada di jalur tersebut. Sangat menguras konsentrasi dan kehati-hatian bukan? Tetapi dibalik itu juga Krenceng menyajikan panorama yang sangat indah apabila kita menikmati perjalanan itu, jika sedang beruntung kita bisa menyaksikan elang yang sedang menari di atas lembahan indah gunung ini.
Di ketinggian kurang lebih 1700 mdpl kita bisa melihat gunung-gunung yang lainnya, diantaranya Gn. Ciremai, Gn. Cikurai, Gn. Papandayan, Gn. Gede-Pangrango, Gn. Burangrang, Gn. Tangkuban Perahu, Gn. Palasari, G. Tampomas, Gn. Kareumbi dan beberapa gunung lainnya. Tidak hanya gunung, kita juga bisa melihat jalur setipis rambut itu dari puncak Krenceng, sungguh sangat indah panorama yang disajikan sang Pencipta kepada kita para penikmat alam ini.
Memang gunung ini tidak setinggi gunung-gunung yang lainnya, gunung ini lebih cocok untuk mereka yang menyukai Navigasi atau IMPK. Gunung ini juga sangat cocok bagi para penikmat fotografi landscape karena dalam perjalanan akan mendapatkan pemandagan yang sangat indah dihiasi flora dan fauna yang unik. Bahkan golden hours bisa didapatkan dipuncak gunung krenceng.
Sebelum menuju puncak kita akan melewati curug Cinulang, memang banyak jalur untuk mendaki gunung krenceng ini. Tetapi jalur yang paling mudah adalah jalur desa Pasir Jambu. Memasuki kawasan itu kita akan melewati rumah warga, sawahn perkebunan, dan baru bisa memasuki kawasan kaki gunung krenceng. Dari perkebunan warga juga sudah dapat terlihat puncak Krenceng yang begitu runcing namun menawan.
Untuk bisa menuju gunung yang penuh kejutan itu kita bisa menggunakan kendaraan alternatif (kereta api). Dari Bandung kita bisa menuju ke stasiun kereta api terdekat dan memesan tiket menuju Cicalengka. Sesampainya di Cicalengka, disana terdapat kol buntung yang bersedia mengantarkan kita langsung ke tempat tujuan kita, tetapi orang sana lebih sering menawarkan ke Kareumbi (sebelah gunung Krenceng) sebenarnya sama saja. Lalu kita bisa meminta diantarkan ke desa Pasir Jambu. Dan langsung kepada tujuan utama. Menyusuri pesona gunung Krenceng.
Siapapun yang telah mendaki Gunung Krenceng ini akan mengalami suatu perubahan terbesar dalam dirinya, entah itu sikap atau apapun yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
ISMY HALIMAH

Selengkapnya

Women on top (Pencinta Alam Mahasiswa Olahrga) PAMOR







Kami wanita, kami bisa melangkah melewatinya.
“Se-mangat, se-mangat, se-mangat,  kuaaat kuaaat” teriakan para srikandi PAMOR pada salah satu atau lebih dari kami. Teriakan yang membuat semangat ketika langkah mulai goyah, ketika keringat sudah banyak mengalir, ketika mental mulai tergoda.
Women On Top, nama dari kegiatan pendakian marathon Triple S (Slamet, Sumbing dan Sindoro) dalam waktu tiga hari. Hal yang menarik dalam ekspedisi kali ini adalah pendakian marathon dilakukan oleh empat wanita anggota PAMOR. Berawal dari pembicaraan ketika sedang berkumpul hingga menjadi sebuah kebanggaan untuk PAMOR. Women On Top di ketuai oleh seorang wanita yang juga sebagai pendaki, dan dilegkapi dengan tim manajemen yang mengatur segala perlengkapan dan waktu pada saat di lapangan. Hari ke hari, minggu beranjak ke bulan, bulan ke bulan untuk persiapan dan kerja keras demi terlaksananya ekspedisi ini. Penyebaran proposal, rapat kegiatan, pencarian dana dengan berbagai cara hingga menjual nasi kotak dengan sepotong ayam berkeliling kampus demi mensukseskan pendakian marathon yang dilakukan oleh wanita dan pertama kali dilakukan oleh PAMOR.
Hari ke 28 di bulan juni tahun 2013, hari dimana kegiatan kami akan di mulai, perjuangan demi membuat bangga Organisasi dan orang-orang tercinta. Tepatnya di halaman gedung Bumi Siliwangi dengan pemandangan taman Bareti akan dilaksanak upacara pembukaan yang dihadiri oleh mapala-mapala sebandung raya dan pihak lembaga UPI. Upacara pembukaan berlangsung dengan hikmat dan dimeriahkan dengan melepaskan beberapa balon ke udara. Selesai upacara kami langsung bersiap untuk  langsung melakukan perjalan menuju Purwokerto ke daerah Bambangan yang merupakan lokasi Gunung Slamet Gunung pertama yang akan kami daki. Selama kegiatan ini kami menggunakan alat transportasi yang banyaj orang menyebutnya elf, angkutan umum bermuatan kurang lebih 16 orang, namun saat itu yang melakukan perjalanan ada 14 orang. Perjalanan menuju purwokerto cukup panjang, lama dan melelahkan.

29-06-‘13
Pendakian batu merah
Slamet, gunung pertama yang akan menguji kami untuk menaklukan ego dalam diri agar bisa ke puncak tertinggi gunung tertinggi di Jawa Tengah. Persiapan pendakian dimulai pada pukul 03.00 dini hari, dingin dan gelap yang terasa namun rasa semangat sembari memasukan perbekalan selama pendakian ke dalam tas-tas yang telah di siapkan. Pendakian dimulai pada pukul 04.00 setelah persiapan perbekalan dan persiapan fisik, sebelum memulai perjalanan kami berunding untuk memilih leader, sweeper dan penulis survey sheet. Saat itu saya terpilih menjadi leader dalam pendakian kali ini, lalu iveh menjadi sweeper dan tasya menjadi pencatat survey sheet. Pendakian dimulai, hari masih gelap dan dingin kehangatan hanya tercipta dari senyum dan tawa dari kami. Langkah demi langkah menuju tanah merah, menuju tempat yang masih rimbun dengan pepohonan, dan di kelilingi udara segar yang masih jarang terjamah. Kata-kata semangat selama perjalanan tak pernah hilang, uluran tangan membantu yang sudah merasa lelah. Slamet memiliki 9 pos pendakian, dan kami melewati pos-pos tersebut dengan lancar dan dalam waktu yang cukup cepat hingga tak terasa kami hampir sampai di pos 7, kami berniat untuk istirahat cukup lama di pos 7 karena jarak dari pos 7 ke puncak tidak terlalu jauh. Di pos 7 kami bertemu dengan pendaki dari Lampung, sempat berkenalan dan bercerita sekilas tentang perjalanan kami. Setelah merasa waktu untuk istirahat sudah cukup, kami memutuskan untuk memulai kembali perjalanan menuju batu merah dan berakhir di puncak Slamet. Perjalanan di batu merah sangat menguras tenaga dan mental, langkah terasa sangat berat ketika mulai menapaki kaki di atas batu-batu merah itu. Mental kami hampir runtuh, namun melihat puncak yang mulai terlihat dan ucapan semangat yang tak pernah pudar memusnahkan rasa cape dan ingin segera sampai di puncak. “Sebentar lagi, ayo semangat kawan” puncak sudah terlihat, beberapa langkah lagi kami akan berdiri disana, di atas awan, di tempat tertinggi di Jawa Tengah. Hingga akhirnya kami sampai, air mata hampir terjatuh, bahagia, terharu, bangga, campur aduk yang terasa. Setelah mengucapkan PAMOR PAMOR PAMOR dan berpelukan kami bergegas untuk mengambil gambar dengan segala atribut dari sponsor dan untuk eksis ‘hehehe’. Waktu pendakian menuju puncak Slamet yaitu 5 jam, waktu yang cukup mengejutkan kami dan tim manajemen, karena alokasi waktu yang ditemtukan adalah 8jam perjalanan. Tidak lama kami beraktivitas di puncak, kami langsung menuju kembali ke basecamp pendakian karena kami akan segera pergi ke daerah pendakian gunung Sumbing. Perjalanan turun salah satu teman kami mengalami cedera lutut, walaupun cedera lutut yang menimpa dia tetap berjalan dengan sekuat tenaga dan tanpa terlihat lelah sehingga perjalanan turun menuju basecamp cukup berjalan dengan lancar.
Sesampainya kami di basecamp pendakian di sambut dengan tim basecamp yang sudah menanti kedatangan kami dan menyambut dengan penuh bangga. Kami langsung bergegas membersihkan tubuh dan packing untuk melakukan perjalanan menuju basecamp pendakian gunung Sumbing. Perjalanan menuju basecamp Sumbing dari basecamp Slamet selama 6 jam perjalanan, saat perjalanan tersebut kami beristirahat untuk menyiapkan diri dalam pendakian selanjutnya.

30-06-‘13
Perjalanan yang terasa panjang
Perjalanan dari basecamp slamet menuju basecamp sumbing begitu tak terasa, karena begitu nyenyak kami tertidur di mobil. Nyenyak sekali setelah beberapa jam mendaki gunung slamet. Kamipun tiba sekitar pukul 01:20 di basecamp Sumbing dan meneruskan kembali istirahat. Tim manajemen membangunkan kami dari tidur, memberitahu bahwa pendakian gunung Sumbing akan segera dimulai. Bubur kacang hangat langsung disantap dengan nikmatnya, setelah menyantap bubur kacang hangat kami langsung bersiap packing perbekalan perjalanan dan persiapan fisik. Seperti biasa, sebelum memulai pendakian akan di pilih leader, sweeper dan pencatat survey sheet. Kali ini aku terpilih menjadi sweeper, iveh menjadi leader dan tasya kembali menjadi pencatat survey sheet. Pukul 05:00 matahari mulai memunculkan wujudnya dan kami akan memulai langkah pertama menuju puncak Sumbing. Seperti sebelumnya, pendakian di penuhi dengan canda tawa dan penuh semangat. Namun sindoro menguji mental kami, perjalanan berbatu, terbuka dan panjang. Perjalanan seakan tiada akhir dan teris menanjak.
Bebatuan tidak kunjung habis, masih saja panjang dan menatap kedepan tidak ada puncak terlihat. Lelah, kami cukup lelah, Sumbing menguji kami dalam mengalahkan rasa ego dalam diri, mangalahkan rasa ingin berhenti melangkah. Setiap langkah yang menempel pada bebatuan menuju puncaknya kami rasakan, sampai ada titik terang ketika melihat puncak Sumbing yang menjulang tinggi. Semakin tinggi semakin dekat dengan puncak maka semakkin jelas pula kami melihat Gunung Sindoro di seberang sana. Akhirnya beberapa langkah menuju puncak, semangat karena gunung kedua hampir sampai. Pada akhirnya kaki ini melangkah dan sampai pada puncak Sumbing setelah perjalanan yang sangat menguras tenaga. Aktivitas di puncak masih sama, istirahat dan mengambil photo bersama dengan atribut sponsor. Tidak lama kami berada di puncak Sumbing, setelah menyantap perbekalan kami bersiap-siap untuk turun.

01-06-‘13
Sampai Titik Darah Penghabisan
Terkadang aku merasa waktu yang diberikan tuhan untuk memejamkan mata dan bermimpi hanya sedikit. Baru saja merasakan lelapnya tidur sudah ada  yang mengingatkan untuk siap-siap pendakian.Ini merupakan Gunung terakhir yang akan di daki di ekspedisi ini, namun rasanya susah sekali tumbuhkan rasa semangat. Aku sudah merasakan hal yang tidak nyaman dengan tubuhku, diantara kita berempat yang belum datang bulan hanya aku dan sepertinya tamu bulanan itu akan datang hari ini.
Tepat pukul 02:00 WIB dini hari kami bersiap-siap, dari pembekalan pendakian, ganti pakaian, packing dan makan berat. Makan berat terasa berat saat itu, dini hari harus makan nasi sangat sulit bagiku pribadi ditambah dengan keadaan perut yang sudah tidak bisa diajak kerjasama. Makan berat selesai, packing selesai, headlamp sudah terpasang, tidak ada yang tertinggal, tinggal siap-siap untuk pemanasan. Pemanasan yang dingin, cuaca pagi itu cukup membekukan diri, namun dengan tekad yang kuat untuk memberikan yang terbaik dalam ekspedisi dan ini merupakan Gunung terkahir sehingga kami berusaha untuk melepas diri dari rasa malas.
Pukul 04:00 WIB pagi kami memulai pendakian dari basecamp Sindoro di antar dengan mobil sewaan karena kami tetap tinggal di basecamp Gunung Sumbing, Gunung Sindoro yang akan kami daki ini bersebrangan dengan Gunung Sumbing tapi dua tempat yang bersebrangan tersebut memiliki karakter penduduk yang sangat berbeda. Jalur Gunung Sindoro tidak sesulit Gunung Sumbing, pendakian dimulai dengan jalan berbatu yang panjang lalu memasuki daerah perkebunan warga dan ketika matahari sudah mulai terbit tepat kami tiba di pos tiga. Di pos tiga kami bisa melihat Gunung Sumbing, Gunung Merapi, Gunung Merbabu yang sangat indah dan menggoda untuk didaki. Kami sedikit mengambil potret selagi ada kesempatan dan moment yang tepat. Dalam perjalanan, aku pribadi merasakan kesulitan sendiri, merasakan dingin dan menahan sakit perut karena akan datang bulan itu sangat menyulitkan diri. Disamping itu tidak enak dengan teman satu tim karena pendakian ini berapcu pada waktu. Dengan kelelahan kami terus melangkah, langkah demi langkah untuk menuju puncak sampai titik darah penghabisan. Pak Aris terlihat jauh di depan dan berteriak kalau kita akan istirahat disana, di sebuah batu besar yang terlihat seperti puncak namun ternyata hanya puncak bohong. Di tempat istirahat pertama aku sudah merasakan tamu bulanan itu datang dan ternyata benar datang disaat yang tidak tepat. Dengan rasa sakit perut dan support dari tim, kami terus melanjutkan perjalanan menuju puncak terakhir di ekspedisi ini. Perjalanan menuju puncak terasa sangat panjang dan membosankan, seringkali kami diberi puncak bayangan, seringkali kami diberi bayangan akan akhir dari Gunung ini dan membuat kami merasa sangat lelah. Lagi-lagi Pak Aris sudah berada jauh di depan, dan sepertinya kali ini dia berada di tempat tertinggi di Gunung Sindoro. Semangat muali terpacu kembali, langkah demi lengkah lebih cepat, senyum mulai terlihat hingga kaki sampai menginjak tempat tertinggi disini. Saling memeluk, merangkul dan berteriak meluapkan segala perasaan bersama. Kami berempat berhasil mendaki tiga Gunung di Jawa Tengah dengan ketinggian di atas 3000mdpl. Sangat bangga dengan kerja tim yang melakukan segalanya dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh. Tidak lama sampai puncak kami bergegas untuk  mengabadikannya lewat kamera yang di bawa Rulli, di mulai dengan memakai baju Women On Top dan Bannernya, lalu bendera PAMOR dan FPOK dan terakhir dengan segala perlengkapan yang di sponsori oleh Eiger. Setelah itu kami tidak lama berada di puncak, bergegas untuk menuruni Gunung Sindoro bertemu tim di basecamp yang sudah menanti kami dan selalu mendoakan demi kelancaran dalam setiap pendakian. Kaki sudah lelah dan mungkin akan berteriak jika bisa, kali ini di pimpin oleh iveh dan aku sebagai sweaper. Ini benar-bnar perjalanan yang sangat melelahkan namun penuh tawa, canda dan penuh musik. Kami tetap menjaga semangat, perlahan kami langkahkan kaki yang sudah mulai linu, terkadang kami menyeretkan kaki, terkadangan kami harus berjalan membelakangi jalur demi mengantisipasi linunya lutut kami. Tak ada yang tertinggal, tak ada yang acuh, kami saling merasakan, saling peduli. Bebatuan besar dan beban yang dibawa membuat kaki terasa linu menapak. Ingin rasanya cepat sampai dan minum segelas teh manis hangat. Banyak sekali cerita lucu dalam perjalanan kali ini, ari yang konyol hingga cerita tak masuk akal. Sudah disisa-sisa energi kami memasuki pemukiman warga dan hampir sampai di basecamp Sindoro dengan mobil yang sudah menjemput kami. Dari kajauhan sudah terlihat Pak Dicky menyambut kami dengan senyuman bangga, kami terus berjalan, terus melangkah menahan rasa sakit di kaki. Kami sampai di basecamp Sindoro, kami berhasil menyelesaikan misi kami, misi Organisasi.ingin menangis melihat teman-teman di basecamp. Mobil mulai melaju menuju basecamp Sumbing disana sudah menunggu tim basecamp dengan penuh rasa bangga dan senang melihat kami sampai dengan keadaan selamat. Pendakian dalam ekspedisi ini berhasil, kami semua selamat. Kami bangga dengan tim. Rasa bangga mengalahkan lelah kami, ingin secepatnya kami memberitahu orang-orang terkasih bahwa kami telah berhasil dalam misi ini.

02-07-‘13
Kami sudah berada di Bandung, dan akan dilaksanakan penyambutan dan upacara penutupan ekspedisi WOMEN ON TOP. Pukul 19:00 WIB di sekretariat PAMOR sudah mulai hangat dengan tamu undangan dan anggota PAMOR. Upacara penutupan berjalan dengan hikmat, aku hampir meneteskan air mata karena bahagia dan bangga atas apa yang telah kami lakukan. Ucapan selamat dari mereka yang datang sangat menghangatkan suasana malam itu dan di meriahkan dengan band reagge. 

‘d.natalika.

Selengkapnya